Bismillah,
ah.. rasanya sulit untuk posting seminggu sekali. Seabreg tugas kuliah udah bikin frustrasi to the max. dampaknya kebadan cuma dua, jadi jarang makan atau malah banyak makan. itu bisa dirasakan sendiri.
Kemarin sekitar 2 minggu yang lalu, alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti seminar nasional mengenai AEC, tapi disini bukan AEC yang ingin saya bahas tapi saya terngiang-ngiang oleh perkataan salah seorang pembicara dalam semnas itu. Beliau adalah jubir dari salah satu perusahaan minyak bumi yang ternama. Kita membahas mengenai career. Apa yang sebenarnya kita sebut karir? Sebuah jenjang kenaikan jabatan dalam pekerjaankah? Lalu apakah mereka yang bekerja tanpa jenjang pangkat tidak disebut berkarir?
Career is not a job. pekerjaan hanyalah fasilitas untuk menunjang karir kita. Career its your meaningful life. Bagaimana kita menjadikan hidup kita berarti. Bagaimana kita menilai keberartian hidup kita.
Mungkin ada orang yang bekerja sebagai tukang becak. Namun dia bisa menjadikan hidupnya berarti. It's the real career. Jika karir adalah pekerjaan kita, dimana yang selalu kita harapkan adalah kenaikan pangkat maka ada titik mati. Titik mati dimana kita tidak dapat naik jabatan lagi.
Jika uang merupakan sumber masalahnya. Mungkin seseorang yang memiliki gaji 30 juta perbulan tidak lebih bahagia dibandingkan seseorang yang memiliki gaji 1 juta perbulan. Ini semua tentang bagaimana kamu mensyukuri apa yang telah ada pada dirimu. Manusia selalu meminta lebih dan lebih. Tapi insya Allah dengan kamu bersyukur, Allah akan menambahkan kenikmatan atas dirimu.
Komentar