Siapa sih yang ga kenal imam Masjidil Haram yang satu ini? (ada sih pasti yang ga kenal)
Ini dia Syeikh Abdurrahman As-Sudais
Imam masjid yang laris manis rekaman murottalnya di download dan didengarkan oleh orang-orang di seluruh penjuru dunia ini punya kisah di balik hidupnya. Kisah di balik kejadian dimana dia bisa menjadi seorang imam di Masjidil Haram.
Ada berbagai sumber nih, yang beda-beda versi :
Versi 1
Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji.
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata, “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…??
Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia. (http://kisahislam.net/2012/11/06/kisah-ibunda-syaikh-abdurrahman-as-sudais/)
Versi 2
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata, “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…??
Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia. (http://kisahislam.net/2012/11/06/kisah-ibunda-syaikh-abdurrahman-as-sudais/)
Versi 2
Ketika Syaikh Sudais dalam usia anak-anak, ibunya selalu mengatakan padanya, “Wahai ‘Abdurrahman, hafalkanlah qur’an. Insya Allah engkau akan menjadi imam masjidil Harom.” Demikian dorongan motivasi dari ibunya agar Syaikh Sudais kecil bisa termotivasi menghafalkan qur’an.
Lalu setiap kali Syaikh Sudais kecil datang ke Masjidil Harom, ia melihat lebih dekat bagaimanakah tingkah laku imam di sana. Kemudian di pikirannya terbayang, apakah mungkin dia akan seperti itu (menjadi imam Masjidil Harom) dari hari ke hari?
Kemudian pikiran Syaikh Sudais kecil akhirnya terpancing. Dorongan dari ibunya tadi benar-benar memotivasinya. Lalu ia terbayang lagi dalam pikirannya, “Mungkinkah saya bisa menghafalkan qur’an tanpa ada yang keliru? Mungkinkah saya bisa melantunkan al qur’an tanpa membuat kesalahan?” (http://rumaysho.com/belajar-islam/teladan/3360-cita-cita-syaikh-sudais-menjadi-imam-masjidil-haram.html)
Versi 3
Lalu setiap kali Syaikh Sudais kecil datang ke Masjidil Harom, ia melihat lebih dekat bagaimanakah tingkah laku imam di sana. Kemudian di pikirannya terbayang, apakah mungkin dia akan seperti itu (menjadi imam Masjidil Harom) dari hari ke hari?
Kemudian pikiran Syaikh Sudais kecil akhirnya terpancing. Dorongan dari ibunya tadi benar-benar memotivasinya. Lalu ia terbayang lagi dalam pikirannya, “Mungkinkah saya bisa menghafalkan qur’an tanpa ada yang keliru? Mungkinkah saya bisa melantunkan al qur’an tanpa membuat kesalahan?” (http://rumaysho.com/belajar-islam/teladan/3360-cita-cita-syaikh-sudais-menjadi-imam-masjidil-haram.html)
Versi 3
Ust. Yusuf Mansur pernah cerita mengenai Imam Sudais ini, katanya waktu kecil beliau(Imam Sudais) diusap kepalanya dan didoakan oleh ibunya agar menjadi Imam di Masjidil Haram.(Sumber : cerita Ibu saya. hehe)
Kesimpulan :
Betapa doa dan dorongan ibu bisa membawa seorang anak menjadi "seorang yang besar". Boleh jadi kita tidak menyadari kalau-kalau kesuksesan yang kita dapat ini berkat doa orangtua kita, khususnya Ibu. Betapa Ibu sangat dimuliakan sehingga doanya sangat mustajab. Sebagaimana hadits nabi :
Kesimpulan :
Betapa doa dan dorongan ibu bisa membawa seorang anak menjadi "seorang yang besar". Boleh jadi kita tidak menyadari kalau-kalau kesuksesan yang kita dapat ini berkat doa orangtua kita, khususnya Ibu. Betapa Ibu sangat dimuliakan sehingga doanya sangat mustajab. Sebagaimana hadits nabi :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi." (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).(Wallahua'lam ini saya kutip dari internet, belum liat langsung kitabnya. Kalo manteman nemu konfirmasi kebenarannya ya. hehe)
Kalau ada yang bisa menambahkan kesimpulan, monggo... :)
Wallahua'lam. Maafkan jikalau ada yang salah. Mohon dibenarkan ;)
Referensi:
Komentar