Minggu sore ini saya gunakan sedikit waktu
luang saya untuk menulis, berbagi, atau mungkin lebih tepatnya menumpahkan
curahan hati ke benda mati yang hidup "dunia maya".
Sehari-hari hanya ditemani aktivitas yang
membuat wajah merengut, otak memanas, badan membungkuk, dan hati mengering.
Tugas ini, tugas itu, amanah ini, amanah itu, membuat waktu kian terasa
kilatnya. Rasanya begitu tidak adanya jarak antar minggu.
Isu-isu masyarakat juga memekikkan
telinga. Bukan orang yang peka memang, tapi setidaknya ada sedikit hal yang
saya tahu tentang keadaan di sekitar. Mulai dari masalah negara, daerah, hingga
lingkup pendidikan. Setiap orang sibuk dengan kesibukkannya. Sibuk menyibukkan
urusannya. Sibuk menjadikan dirinya sibuk.
Apakah kesibukkan itu pasti ada dalam
setiap individu? Saya pikir ia.
Setiap orang pasti sibuk. Setidaknya orang
yang menganggur pun sibuk dengan pikiran-pikirannya. Ada yang mengeluh dengan
kesibukkan yang diciptakannya sendiri. Ada pula yang berlapang dada
menghadapinya.
Setidaknya kita jangan lupa bahagia. Atas segala
pilihan yang kita pilih. Dari penuh peluh yang menetes. Dari letih yang dirasa.
Jangan Lupa Bahagia. Karena tidak lain
kebahagiaan itu dari Allah dan diri kita sendiri.
Komentar