Bismillahirrahmaanirrahiim..
Kali ini saya
akan membahas mengenai pernikahan. Walaupun belum saya belum menikah, tapi saya
tertarik untuk membahas masalah ini.
Menurut saya
pribadi, wajar bagi seorang bagi tiap manusia, contohnya seperti saya ini untuk
membahas tema yang satu ini.
Awalnya saya
memilih topik ini karena kepenatan sekaligus ketertarikan saya pada perkembangan
keluarga di mata kuliah Perkembangan Kehidupan Keluarga (PKK). Tapi ini
sangatlah penting untuk dipelajari.
Melalui
rujukan suatu buku terbitan tahun 1977 dari USA ini, kita sebagai anak
psikologi tahu bahwa dalam pernikahan atau dalam berkeluarga terdapat
tahapan-tahapan tugas perkembangan keluarga.
Dalam setiap pernikahan, setiap pasangan akan melewati urutan
perubahan dalam komposisi, peran, dan hubungan dari saat pasangan menikah
hingga mereka meninggal yang disebut sebagai Family Life Cycle (Hill &
Rodgers, dalam Sigelman & Rider, 2003).
Duvall
(dalam Lefrancois, 1993) membagi tahapan family
life cycle pernikahan menjadi beberapa tahap, tahap yang pertama adalah married couple. Married couple adalah saat dimana pasangan baru menikah dan belum
memiliki anak, berlangsung selama lebih kurang 2 tahun.
Menikah merupakan masa kritis transisi peran bagi pasangan
yang menikah untuk pertama kali. Hal ini mencakup perpindahan dari keluarga dan
dari fase orientasi perkembangan kepada hubungan suami-istri yang baru. Kebanyakan
wanita menikah karena ingin memenuhi kebutuhan afeksinya. Biasanya wanita setia
pada satu pasangan. Sedangkan pria biasanya untuk memenuhi kebutuhan
seksualnya. Tapi bagaimanapun itu, pernikahan itu akan memiliki berbagai makna
pada tiap orang yang berbeda.
Kelak dalam pernikahan, pasangan
suami istri akan memiliki sebuah keluarga sendiri. Keluarga yang merupakan
suatu sistem tempat individu anggota keluarga berinteraksi di dalam keluarga
(teori sistem).
Pada
masa awal perkembangan keluarga ini, pasangan yang baru menikah akan
menyesuaikan diri dengan perannya yang baru. Peran sebagai istri, peran sebagai
suami. Ia juga menjadi bagian dari 3 keluarga : keluarga suami, keluarga istri, dan keluarga sendiri.
Oleh sebagian orang, pernikahan dimaknai
sakral dan sebagai sarana ibadah. Pernikahan juga dipandang sebagai gerbang
awal dalam kehidupan. Bagaimanapun orang memaknai pernikahan itu sendiri,
pernikahan merupakan tahapan penting dalam siklus kehidupan berkeluarga.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS: Ar-Ruum Ayat: 21)
The wedding
itself is seen as the end of a process : “and they lived happily ever after.” But
it is really only the beginning.
Komentar